Penyakit Yang Mengganggu Peredaran Darah

Penyakit Yang Mengganggu Peredaran Darah

Tahukah Anda organ utama di dalam tubuh manusia yang membuat semua sistem tubuh dan pembuluh darah berfungsi optimal adalah jantung. Apabila mengalami penyakit peredaran darah berpotensi membuat sirkulasi darah dalam jantung dengan pembuluh darah terjadi komplikasi. Oleh karenanya penting memahami apa saja penyakit yang mengganggu peredaran darah.

Pasalnya jika dibiarkan berpotensi mengancam keselamatan jiwa manusia. Sadari jika penyakit peredaran darah dapat muncul karena gaya hidup dan faktor genetik. Pembuluh darah tidak hanya membawa dan mengedarkan darah saja. Tetapi juga darah yang mengandung elektrolit, oksigen, nutrisi, dan hormon yang dibutuhkan tubuh.

Jenis-jenis Penyakit Yang Mengganggu Peredaran Darah

Penyakit yang mengganggu peredaran darah
(foto: hot.liputan6.com)

Faktanya persentase manusia yang mengalami penyakit yang mengganggu peredaran darah cukup tinggi. Berikut ini jenis-jenis penyakit gangguan peredaran darah mengancam kesehatan dan nyawa. Check this out!

1. Hipertensi

Tekanan darah merupakan salah satu indikator yang menunjukkan seberapa besar kekuatan pemompa darah yang melalui pembuluh darah. Hipertensi adalah penyakit tekanan darah tinggi.

Sehingga saat penderita mengalami hipertensi maka kekuatan darah yang mengalir ke seluruh tubuh lebih tinggi daripada tekanan normal. Umumnya setelah seseorang menderita hipertensi akan mengalami kerusakan otot jantung dan pembuluh darah. Bahkan, keadaan yang lebih buruk lagi hipertensi memicu gagal ginjal dan serangan stroke.

Masyarakat mengenal hipertensi sebagai penyakit “the silent killer”. Sebab tidak ada gejala mutlak menjadi tolak ukur bagi seseorang yang menderita hipertensi. Dalam kurun waktu satu tahun korban jiwa yang meninggal karena hipertensi dan komplikasi penyakit di Indonesia mencapai ribuan jiwa.

2. Aterosklerosis dan Penyakit Arteri Koroner

Aterosklerosis merupakan penyakit pengerasan dan penyempitan pembuluh darah karena akumulasi plak pada dinding pembuluh darah. Plak yang dimaksud terjadi karena penumpukan lemak, kalsium, dan kolesterol.

Selain itu, penyakit arteri koroner menjadi indikasi terjadinya penumpukan plak pada pembuluh darah. Saat pembuluh darah tersumbat maka seluruh aliran darah menuju organ secara perlahan dan pasti akan terhenti.

Penyakit arteri koroner tidak akan sembuh jika dibiarkan tanpa didorong tindakan medis. Penyakit satu ini secara berangsur akan semakin parah. Sayangnya penderita arteri koroner tidak menyadari hal tersebut terjadi karena tidak ada tanda-tanda signifikan. Gejala akan terlihat setelah penyakit terakumulasi yakni dada terasa sesak dan nyeri.

3. Serangan Jantung

Serangan jantung merupakan penyakit yang menyerang semua usia dan angka penderitanya sangat tinggi. Biasanya terjadi karena volume darah yang dipompa oleh jantung tidak memadai. Adapun pemicu seseorang mengalami serangan jantung karena pembuluh darah tersumbat.

Saat mengalami serangan jantung membuat otot dalam jantung menjadi rusak. Kondisi seperti ini memerlukan penanganan darurat medis yang cepat. Berikut gejala-gejala serangan jantung yang dapat dikenali:

  • Mengalami nyeri pada dada bagian kiri atau tengah,
  • Mengalami nyeri beserta rasa sesak,
  • Napas menjadi tersengal-sengal,
  • Keringat dingin tanpa henti dan mual,
  • Detak jantung abnormal,
  • Pingsan atau tidak sadarkan diri, dan
  • Mengamai nyeri pada bagian punggung.

4. Gagal Jantung

Gagal jantung kongestif merupakan penyakit peredaran darah karena melemahnya atau  malfungsi otot jantung. Alhasil, otot jantung penderita tidak dapat memompa darah seperti normal.

Penyakit gagal jantung juga dapat dialami apabila seseorang terkena arteri koroner dan serangan jantung. Beberapa gejala awal yang ditunjukkan dari gagal jantung yakni :

  • Tubuh terasa lemah,
  • Mengalami pembengkakan pada area kaki,
  • Hasrat buang air kecil pada malam hari meningkat,
  • Nyeri dada,
  • Napas tersengal-sengal dan pingsan.

5. Stroke

Stroke dialami seseorang karena adanya penyumbatan pada pembuluh darah menyebabkan aliran darah menuju otak berkurang atau berhenti. Penyebab lain stroke karena pembuluh darah pada otak pecah.

Semua kondisi tersebut menyebabkan darah dan oksigen yang dibawa bersama tidak dapat mengalir menuju otak. Akhirnya konsekuensi yang ditanggung yakni bagian otak mengalami kerusakan serius. Kenali gejala stroke yang biasanya disingkat “FAST”, antara lain:

F – face drooping yakni mengalami kelumpuhan wajah

A – arms weakness yakni tangan semakin lemah

S – speech difficulty yakni berbicara menjadi pelo atau sulit

T – time to call 911 yakni jika sudah tidak tertahankan wajib memanggil pertolongan medis darurat

Untuk obat stroke, biasanya sudah tersedia di apotek maupun dijual online, bahkan ada juga obat stroke herbal. Tetapi untuk pengobatan lebih baik untuk jenis stroke Anda, dapat mendatangi rumah sakit dahulu.

6. Aneurisma Aorta Abdominal

Aneurisma aorta abdominal tergolong sebagai penyakit yang sering menyerang peredaran darah manusia. Terjadi karena penggelembungan dan penipisan pembuluh darah aorta yang abnormal. Seseorang yang mengalami aneurisma aorta abdominal tidak boleh menganggap remeh penyakitnya. Sangat dianjurkan mengambil pengobatan medis.

Alih-alih mengikuti mitos akan sembuh sendiri, justru beresiko membuat pembuluh darah robek. Sehingga puncak dari penyakit ini adalah pendarahan hebat dan berakhir kematian. Oleh sebab itu, kenali tanda-tanda awalnya yakni mengalami nyeri pada bagian punggung dan perut.

7. Penyakit Arteri Perifer

Penyakit arteri perifer merupakan kondisi saat aliran darah menuju tungkai tersumbat. Umumnya aliran darah tersebut mengalir menuju kaki, otak, dan jantung. Penyakit arteri perifer juga banyak dialami masyarakat Indonesia. Anda dapat mengenali gejala penyakit arteri perifer sebagai berikut:

  • Kram dan nyeri saat berjalan,
  • Mati rasa pada bagian tungkai dan kaki,
  • Saat mengalami luka sulit disembuhkan terutama luka pada tungkai dan kaki,
  • Warna kulit berubah menjadi kemerahan.

8. Penyakit Vascular Peripheral

Penyakit vascular perifer merupakan salah satu penyakit yang mengganggu peredaran darah. Seseorang yang terkena penyakit ini akan mengalami sirkulasi darah ekstrem pada bagian tubuh tertentu.

Dalam dunia medis menganggap vascular peripheral sebagai jenis penyakit umum yang menyerang pembuluh darah perifer. Dimana pembuluh darah perifer ini terjadi pengendapan asam lemak pada dinding arteri. Gejala-gejala yang dialami penderita seperti mati rasa, kesemutan, dan komplikasi penyakit lainnya.

9. Penyakit Jantung Rematik

Penyakit jantung rematik dikatakan sebagai komplikasi  penyakit yang kurang memperoleh perhatian. Pada anak-anak dapat terjadi demam rematik ringan. Dimana antibodi dari dalam tubuh memberikan respon atas infeksi bakteri (streptococcus) palsu kareba menyerang bagian tubuh.

Penyakit jantung rematik juga memiliki beberapa gejala yang tidak berbeda dengan gagal jantung kongestif. Jadi, dapat diaplikasikan pengobatan yang sama pada penderita.

Kenali Pemicu Penyakit Yang Mengganggu Peredaran Darah

(foto: kompas.com)

Penyakit yang mengganggu peredaran darah sangat beragam dan dapat dialami oleh siapa saja. Sebaiknya dilakukan pencegahan dini sebelum mengatasinya. Berikut ini beberapa hal yang tanpa disadari memicu penyakit yang mengganggu peredaran darah.

  • Tubuh kurang bergerak,
  • Obesitas atau kelebihan berat badan,
  • Mengonsumsi minuman alkohol secara berlebih dan dalam jangka waktu lama,
  • Merokok berlebihan atau perokok berat,
  • Stres berlebihan,
  • Pola makan tidak tepat,
  • Faktor genetik.

Apabila mengetahui pemicu penyakit lebih awal dapat membantu menurunkan kematian akibat berbagai penyakit yang mengganggu peredaran darah. Selain itu, tidak boleh berdiam diri saja saat mengetahuinya. Segera ambil tindakan medis dengan berkonsultasi ke dokter. Semoga bermanfaat!